Jakarta (ANTARA) - Tim bulu tangkis Indonesia menjalani latihan perdana mereka di Sydney yang merupakan bagian dari persiapan terakhir untuk menghadapi turnamen Australian Open 2023 pekan ini.

Sebanyak 26 atlet bulutangkis Indonesia yang tergabung berlatih di arena Quay Center, Sydney, Senin, untuk beradaptasi di main hall dan warming up hall secara bergiliran.

Menurut pemain ganda putra Fajar Alfian, latihan perdana ini dimanfaatkan untuk belajar menyesuaikan dengan kondisi lapangan, arah angin, tata lampu, dan shuttlecock.

“Manfaat yang bisa didapat dari latihan ini, yang utama adalah untuk adaptasi saja dengan arena pertandingan. Selebihnya, juga untuk mengembalikan kondisi agar bisa kembali bugar,” kata Fajar, dikutip dari keterangan resmi PBSI.

Baca juga: Vito hingga Putri KW siap tampil “all out” di Australian Open 2023

Ia menambahkan, dirinya juga harus beradaptasi lagi dengan kondisi cuaca di Negeri Kanguru yang sejuk. “Beda banget cuacanya. Di Jepang pekan lalu, panas banget. Sementara di sini terasa lebih adem,” ujarnya.

Sedangkan menurut pemain ganda campuran Lisa Ayu Kusumawati, latihan di hari pertama ini dimanfaatkan untuk menyesuaikan dengan kondisi arena.

“Lapangannya tidak ada angin, cuma lampunya cenderung berwarna kuning. Sementara biasanya lampunya berwarna putih terang,” kata Lisa.

Sementara menurut pemain ganda putri Siti Fadia Silva Ramadhanti, latihan pembuka ini begitu penting untuk mengembalikan kondisi badan setelah menempuh perjalanan selama sembilan jam dari Tokyo ke Sydney.

Baca juga: Gregoria segera alihkan fokus ke Kejuaraan Dunia seusai Japan Open

“Latihan ini saya gunakan, terutama untuk mengenakan badan dan mengembalikan feeling pukulan saja. Maklum saya juga kurang istirahat dan baru tadi pagi sampai di sini,” ucap Fadia.

“Latihan hari ini untuk mengembalikan kondisi pemain setelah semalam cuma duduk di pesawat. Selain latihan teknik, juga ada tambahan latihan kelincahan agar kondisi pemain bisa balik dulu untuk menghadapi pertandingan mulai Selasa besok,” imbuh pelatih tunggal putri Herli Djaenudin.

Namun, latihan ini tidak diikuti Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Pasangan juara All England 2022 ini memilih menarik diri dari keikutsertaannya di ajang berhadiah total 420 ribu dolar AS ini.

Menurut kepala pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, pasangan ini mundur karena Bagas mengalami cedera di pangkal paha kanan. “Cederanya terjadi saat main di Jepang Open lalu. Saat itu gerakan Bagas begitu terbatas dan ada rasa sakit di pangkal pahanya,” ungkap Herry IP.

Baca juga: Jonatan keluar sebagai runner up untuk kali kedua di Japan Open

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023